Batamhighlight.com – Kecelakaan maut di simpang lampu merah Vitka, Tiban Center, Jalan Gajah Mada, Sabtu (30/8), kembali memicu sorotan publik. Insiden yang melibatkan truk besar itu menambah daftar panjang peristiwa di titik rawan kecelakaan tersebut. Dalam beberapa bulan terakhir, simpang itu berulang kali menelan korban. Kondisi ini menegaskan buruknya manajemen lalu lintas di Batam.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, tak menutup mata atas tragedi berulang itu. Usai menerima aspirasi BEM SI di DPRD Batam, Senin (1/9/2025), ia langsung menginstruksikan Dinas Perhubungan bergerak cepat. Surat edaran kewajiban uji KIR untuk kendaraan berat sudah diterbitkan. Evaluasi menyeluruh di kawasan Tiban Center pun menjadi agenda mendesak.
“Kita telah keluarkan surat edaran agar penyedia jasa truk patuh KIR,” ujar Amsakar.
Ia menegaskan uji kelayakan kendaraan bukan formalitas, melainkan kunci keselamatan jalan. Truk tanpa KIR ibarat bom waktu di jalan raya. Rem blong dan kerusakan teknis terbukti kerap jadi pemicu kecelakaan.
Namun, Amsakar menyadari masalah tak berhenti di teknis kendaraan. Ia menilai perlunya koordinasi intens dengan Satlantas Polresta Barelang. Marka jalan, rambu, dan fasilitas lalu lintas harus diaudit ulang. Tanpa itu, instruksi KIR hanya jadi setengah langkah.
Ia menilai desain jalan yang menurun serta posisi lampu merah di simpang membuat truk besar mudah kehilangan kendali. Kombinasi itu menjadikan simpang Vitka sebagai jebakan maut bagi pengendara. Pemerintah, katanya, tak bisa lagi menunggu korban berikutnya.
Pemko Batam kini memetakan langkah antisipasi. Dishub diperintahkan mengidentifikasi titik kritis lalu merancang solusi permanen. Mulai dari penataan rambu hingga rekayasa lalu lintas menjadi opsi yang sedang dikaji. Semua diarahkan pada satu tujuan: mencegah tragedi berulang.
“Tim perhubungan sudah bergerak mengambil langkah antisipasi,” tegas Amsakar. Ia berjanji hasil evaluasi akan segera diterapkan. Keselamatan pengguna jalan, katanya, adalah prioritas utama pemerintah kota. Pernyataan ini menjadi janji publik yang menanti pembuktian.
Amsakar juga menyerukan peran masyarakat. Ia meminta seluruh pengguna jalan waspada dan patuh aturan lalu lintas. Pemerintah, ujarnya, bisa menata sistem, tapi disiplin berkendara tetap tanggung jawab individu. Tanpa itu, jalan raya Batam akan terus menjadi arena pertaruhan nyawa.